Kamis, 30 Juli 2009

angkut media tanam jamur










proses pengangkutan media tanam jamur tiram siap panen dari bandung. pengangkutan dilakukan pada tanggal 26 juli 2009.

Senin, 25 Mei 2009

JENIS JAMUR TIRAM PUTIH




Jenis Jamur Tiram Putih


Dalam beberapa posting terakhir kami menyebutkan tentang jamur tiram putih jenis florida dan jenis oystern (kata sebagian orang osteron).

Bagaimana ciri-ciri utama, perbedaan dan karakteristik keduanya...? Dalam posting ini kami akan sedikit saja menerangkan. Kenapa sedikit..?? ya karena memang sedikit itu yang kami tahu..Semoga saja yang sedikit ini bisa memberi informasi yang cukup berarti.

Jamur tiram putih jenis Florida


Jamur tiram jenis ini yang paling banyak dibudidayakan. Dan kebetulan yang kami budidayakan sekarang ini adalah jamur tiram jenis ini.

Ciri-ciri umum dari jamur tiram putih jenis ini adalah :

1. Bentuk jamur tiram putih seperti tudung / payung. Beberapa dari jenis ini dalam pertumbuhannya bergerumbul (banyak) berkelompok.Namun ada pula yang merupakan tangkai tunggal. Tapi ciri umumnya tetap berbentuk tudung.

2. Kisi-kisi bawah (sirip) relatif lebih lebar dari pada jenis osteron

3. Warna jamur putih bersih. Jika terkadang seperti ada warna kecoklatan (seperti tiram coklat atau tiram kelabu) hal ini bukan dikarenakan warna aslinya. Tetapi lebih disebabkan cuaca. Terkadang jika siang hari suhu agak panas dengan kelembaban rendah, lalu pada sore harinya disiram dan mengenai tubuh buah, ini yang menyebabkan jamur menjadi sedikit kecoklatan.

4. Kadar air optimal pada jamur tiram jenis florida cenderung lebih tinggi dibandingkan jenis oystern. Ciri umum jamur yang memiliki kadar air baik adalah warna jamur tetap putih bersih. Jika memiliki kadar air berlebihan, cenderung jamur tiram berwarna kekuningan dan lebih cepat membusuk.

5. Karakteristik panen. Karakteristik panen jamur tiram seperti yang telah kami sebutkan dalam posting-posting kami sebelumnya cenderung stabil. Dalam 100 hari pertama, panen masih cenderung stabil dan baik. Contoh dari karakteristik panen jamur tiram jenis ini dapat anda download pada data-data hasil panen kami.

6. Jamur tiram jenis florida sangat cocok untuk jenis sayuran, untuk usaha jenis kripik jamur, dan juga jamur goreng. Strukturknya masih cukup kuat walaupun telah disimpan dalam lemari es.

Jamur Tiram Putih Oystern (Osteron)


1. Bentuk jamur tiram putih jenis ini menyerupai terompet. Pada saat berumur 2 hari dan jamur masih kecil, bentuknya relatif masih berbentuk tudung, tetapi ketika membesar bentuknya membesar ke atas dan seperti terompet.

2. Kisi-kisi bawah (sirip) jamur jenis osteron lebih halus dan kecil daripada jenis florida.

3. Kadar air jamur tiram jenis osteron relatif lebih sedikit. Ini yang menyebabkan osteron relatif lebih kesat dari pada jenis florida.

4. Karakteristik panen jamur tiram jenis osteron relatif kurang stabil. Pada saat banyak, panen cenderung bersamaan dan banyak, tetapi kemudian habis. Karena itulah jenis jamur ini kurang umum dibudidayakan, karena pemasarannya menjadi sulit karena kurang stabilnya panen tadi.

5. Jamur tiram jenis osteron lebih banyak dimanfaatkan untuk olahan. Walaupun untuk sayuran pun juga enak.


http://jamursekolahdolan.blogspot.com/2009/02/jenis-jamur-tiram-putih.html

CARA BUDIDAYA JAMUR TIRAM

KEUNGGULAN jamur tiram cukup banyak, selain harga yang relatif mahal, tingkat keuntungan yang dihasilkan relatif tinggi, umur singkat, tanaman ini juga sangat laku di pasaran.
Selain itu, keunggulan lainnya, cara budidaya mudah dan dapat dilakukan sepanjang tahun dan tidak memerlukan lahan yang luas.

“Jamur tiram cukup toleran terhadap lingkungan dan dapat dijadikan sebagai pekerjaan pokok maupun pekerjaan sampingan,” kata Krisnadi, petani jamur tiram Pontianak.
Diversifikasi produk jamur tiram cukup banyak dapat bentuk segar, kering, kaleng, serta diolah menjadi keripik, pepes, tumis, dan nugget.


Rantai budidaya jamur tiram dimulai dari; serbuk gergaji, pengayakan, pencampuran, sterilisasi, inokulasi, inkubasi, spawn running, growing, dan pemanenan.
Krisnadi kemudian menjelaskan secara rinci mengenai budidaya jamur tiram. Untuk media tanamnya dapat berupa serbuk kayu (gergajian), jerami padi, alang-alang, limbah kertas, ampas tebu dan lainnya.


Sebagai campuran dapat ditambahkan bahan-bahan lain berupa bekatul (dedak) dan kapur pertanian dengan perbandingan 80:15: 5. Media dimasukkan dalam plastik polypropilen dan dipadatkan kemudian diseterilisasi selama 10-12 jam.


“Sterilisasi bertujuan untuk menekan pertumbuhan mikrobia lain yang bersifat antagonis dan menjadi penghambat pertumbuhan bagi tanaman induk dalam hal ini jamur tiram,” katanya.


Sterilisasi dapat dilakukan dengan cara memanaskan baglog dengan uap panas selama 8-12 jam pada suhu ± 95 °C. Setelah sterilisasi selesai, baglog didinginkan dalam ruangan tertutup selama 24 jam untuk menghindari kontaminasi baglog.


Tahapan selanjutnya adalah proses inok ulasi. Inokulasi adalah proses penularan miselium dari bibit (F3) ke media tanam. Proses ini dilakukan dengan steril dan dalam ruang inokulasi. Mengenai bibit, sebelumnya ia mendapatkannya dari Lembang dan Jogja. “Sekarang kami sudah bisa memproduksi sendiri,” katanya.


Proses lanjutan yakni masa inkubasi yakni tahap penumbuhan miselia jamur. Proses ini memerlukan waktu kurang lebih 40 - 60 hari sampai baglog berwarna putih. Krisnadi menegaskan, suhu ruang inkubasi harus dijaga dalam kondisi yang stabil dan rendah cahaya 22- 28 °C dengan kelembaban 70 – 90 %.Setelah baglog berwarna putih merata, kemudian dipindahkan ke kumbung. Biasanya, umur baglog yang dipindahkan telah mencapai 40 hari.


Proses penumbuhan tubuh buah diawali dengan membuka ujung baglog untuk memberikan 02 pada tubuh buah jamur. Biasanya 7 -14 hari kemudian, tubuh buah akan tumbuh.
Setelah 7-30 hari sejak penyobekan baglog akan tumbuh tubuh buah yang terus mernbesar hingga mencapai pertumbuhan optimal yang siap dipanen (3-4 hari).
Kata Krisnadi, selama masa pemeliharaan suhu dan kelembaban udara harus dijaga dengan baik pada kisaran suhu 20 - 22 °C dan kelembaban 95 - 100 %, dengan cara pengembunan kumbung.


“Panen pertama 30 hari sejak penyobekan baglog, sedangkan pemanenan berikutnya setiap 10-14 hari. Tubuh buah yang sudah siap panen harus segara panen agar kualitas jamur baik,” katanya.


Bagaimana penanganan pascapanen? Kata dia, segera bersihkan jamur dari kotoran yang menempel pada tubuh buah jamur. Hal itu bertujuan untuk menjaga daya tahan produk.
“Jamur tiram segera disimpan dalam freezer agar tahan dalam waktu 1 sampai dua minggu,” katanya. Sementara untuk produk jamur kering, dilakukan penjemuran di bawah sinar matahari selama kurang lebih 5 hari.

sumber: http://efprizan.blogspot.com/2008/05/keunggulan-dan-cara-budidaya-jamur.html


BUDIDAYA JAMUR TIRAM DI NUSANTARA JAMUR

dalam usaha budidaya jamur tiram, resiko kegagalan biasanya terjadi pada masa inkubasi yakni tahap penumbuhan miselia jamur.jika proses inokulasi tidak baik atau kurang steril dapat menyebabkan tumbuhnya mikroba sehingga pertumbuhan miselium pada masa inkubasi menjadi tidak sempurna. Maka, untuk menghindari hal tersebut, Jamur Nusantara akan langsung membeli media tanam jamur yang sudah ditumbuhi miselium sehingga media tanam tersebut sudah siap panen. media tanam jamur akan di beli langsung dari CITI Mandiri Agritech, yaitu sebuah perusahaan pertanian yang menyediakan media tanam jamur tiram siap panen. Bahkan, citi mandiri agritech memberikan jaminan bahwa media tanam jamur yang dijual oleh mereka 100% berhasil.

pasar butuh 200-300 KUINTAL jamur tiram per hari

RUWA JURAI


Atasi Perambah, Dishut Ciptakan Usaha

HANURA (Lampost): Kepala Dinas Kehutanan Lampung Arinal Djunaidi mengatakan masyarakat akan berhenti merambah hutan kawasan jika mereka diberi sumber mata pencarian baru. Jika tidak, kasus perambahan akan terus berlangsung, sehingga kerusakan hutan makin parah.


"Mereka merambah hutan untuk mencari nafkah, tetapi cara yang mereka lakukan kurang tepat," kata Arinal Djunaidi saat meninjau lokasi budi daya jamur tiram di kawasan Register 19 Taman Hutan Rakyat (Tahura) Wan Abdurrahman di Kecamatan Padang Cermin, Lampung Selatan, Senin (24-4).


Menurut dia, sebagian besar perambah yang masuk kawasan Register 19 rata-rata melakukan budi daya kopi, kakao, pisang, jengkol, dan tanaman produksi lainnya. Mereka melakukan hal itu sebagai mata pencarian, sehingga sulit melarang mereka agar tidak lagi masuk hutan kawasan.


"Mereka bisa meninggalkan kawasan jika memiliki mata pencarian lain. Itulah yang sedang kita kembangkan kini, mencoba menciptakan berbagai peluang usaha baru yang tidak membutuhkan modal besar," kata Arinal.


Salah satu mata pencarian yang dimaksud adalah budi daya jamur tiram. Masyarakat yang selama ini merambah kawasan Register 19, kata Arinal, dibentuk menjadi kelompok tani untuk membudidayakan jamur tiram. Hasil panen mereka akan ditampung dan dipasarkan IPB, sehingga petani tidak perlu memikirkan pemasarannya. "Kini harga jamur tiram bisa mencapai Rp15.000/kg. Dalam satu bulan, petani bisa panen tujuh kali," kata dia.


Budi daya jamur tiram merupakan program bareng Dinas Kehutanan Lampung bekerja sama dengan PT Nestle Indonesia, Institut Pertanian Bogor, dan Universitas Lampung. Kerja sama ini berupa pengembangan usaha budi daya jamur tiram yang dilakukan alumni IPB di kawasan Tahura Wan Abdurrahman.


"Budi daya jamur tiram dilakukan dengan cara memanfaatkan limbah industri perkebunan, pertanian, peternakan, dan kehutanan sebagai media tanam, sehingga limbah memiliki nilai lebih bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat," kata Jaenal Mutakin dari IPB.


Menurut dia, tingkat kebutuhan pasar terhadap jamur tiram sangat tinggi. Dalam sehari, pasar butuh 200--300 kuintal jamur tiram. Kebutuhan pasar itu sampai sekarang belum terpenuhi. "Budi daya jamur tiram akan memberikan keuntungan ekonomi bagi masyarakat," kata dia.


Peluang pasar jamur tiram dalam negeri masih terbuka, bahkan jamur tiram bisa diekspor. Kini ada 15 jenis jamur tiram yang menjadi komoditas ekspor, sebagian besar merupakan komoditas dagang untuk ekspor ke berbagai negara. "Cina merupakan negara pengimpor jamur tiram," kata dia.


Menurut Jaenal, budi daya jamur tiram tidak membutuhkan lahan yang luas dan bisa dilakukan di halaman rumah. Media tanam jamur tiram terbuat dari serbuk gergaji, dedak, kapur, gips, dan dibungkus plastik polybag. "Setelah itu diberi bibit jamur tiram, kemudian tinggal perawatan. Dari satu media tanam, bisa panen tujuh kali," kata dia. n HUT/D-1

sumber:http://www.lampungpost.com/cetak/berita.php?id=2006042500453040


Dari artikel di atas, dapat kita ketahui bahwa kebutuhan pasar akan jamur tiram perharinya mencapai 200-300 kuintal (bukan kilo lho. dan kebutuhan pasar itu sampai sekarang belum terpenuhi, jadi akan sangat mudah bagi Jamur Nusantara untuk melempar/menjual jamur tiram karena produk tersebut akan segera diserap pasar yang memang kebutuhan jamur tiram perharinya sangat banyak.